14 Mei 2012

Anda Tahu Semua Ada Prosedurnya

Ketika seseorang sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih menantang maka dia harus siap untuk mengambil semua resiko yang terjadi. Dia harus menjalankan segala kewajibanya dan mengambil hak yang dimilikinya. Ketika kewajibanya dipenuhi namun haknya belum terpenuhi maka ada yang tidak beres disini.
Rekan sekalian pasti yang sudah merasakan pendidikan tingkat menengah atau tinggi sudah paham ketika hak rekan sekalian tidak tersampaikan, ketika suara tidak didengarkan, juga keberadaan yang tidak dianggap. Sungguh menyakitkan, namun hal itu pasti terjadi.
Saat pertama kali dosen masuk kelas untuk mengajar mata kuliahnya maka ada perkenalan dan beberapa kesepakatan yang disepakati kedua belah pihak, baik dari dosen dan juga mahasiswa/i. Ketika hal itu telah disepakati maka jika ada yang melanggar harus menerima segala resiko, maka tidak boleh ada keputusan sepihak yang merugikan pihak lain.
banyak kasus terjadi dimana dosen yang merasa lebih tua dan dewasa dari mahasiswanya, sehingga semua peraturan di tangannya tidak ada kompromi dan tidak ada dispensasi. Hal seperti itu kan pasti merugikan pihak mahasiswa banget.
Ada dosen yang di pertemuan pertama membuat kesepakatan tentang kehadiran mahasiswa, jika lambat beberapa menit boleh mengikuti perkuliahan asalkan aktif dalam jalannya perkuliahan. Ada juga dosen yang memiliki kesepakatan dari dua belah pihak bahwa 10-15 menit lambat maka dianggap absen dalam perkuliahan jam itu.
Kalau peraturan dari awal seperti itu pastinya semua mahasiswa atau siswi dapat mengatur jadwal hidupnya dan dapat merencanakan segala hal yang akan terjadi, kan mudah tidak ada pihak yang dirugikan tapi ada hal yang parah dan seharusnya tidak  terjadi, ketika perkuliahan sudah berlangsung beberapa minggu semua beerjalan baik-baik saja, yang terlambat beberapa menit masuk tanpa ada hal yang janggal namun ketika suatu saat seperti biasa tiba-tiba yang terlambat langsung dianggap tidak masuk padahal sudah memberikan sumbangsih yang bermakna bagi perkuliahan di kelas harus absen dengan keputusan sepihak dari dosen yang menganggap, "INI KELAS SAYA INI PERATURAN SAYA"
wah kenapa harus terjadi hal ini, seketika itu mahasiswa pun protes bahwa prossedurnya sebenarnya seperti apa yang telah disepakati sehingga tidak terjadi kesalahpahaman kedua belah pihak, namun dia hanya mengatakan "ini peraturan saya"  kok bisa ya terjadi seperti itu, menurut rekan sekalian bagaimana...?

3 komentar:

  1. Kadang dosen memang sering begitu.., padahal yang bayar dosen itukan juga mahasiswa, bukan begitu, ow ya ada kontes niy...

    Pengumuman.., Saya sedang mengadakan kontes..., kontesnya sangat mudah dan berhadiah...

    Silahkan untuk info lebih lanjut dapat melihat di artikel Saya yang terakhir ^-^

    BalasHapus
  2. sepuluh gan....
    join back gan

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...