13 Apr 2012

Sedihnya Sinetron Kita

Bila kita melihat dan mengamati hiburan yang disajikan oleh para pemilik media hiburan baik milik negara ataupun suasta seakan kurang kreasi dan inovasi, ditambah lagi pembuatan cerita sinetron yang memiliki ciri khas yang sama yaitu membosankan. sebut saja beberapa sinetron yang ada sekarang sperti c***a f***i dari awal cerita di mulai memang mendapat antusias yang baik dari para penonton dengan pemeran protagonis dan antagonis yang jelas, namun kenapa cerita yang ada semakin lama semakin membosankan, skenario ditambah semakin membuat sinetron itu tidak begitu menarik, seharusnya telah selesai dengan ending penjahatnya kalah dan berakhir bahagia, tapi kenapa sutradara semakin memperpanjang cerita sehingga kualitasnya mejadi berkurang dan penggemarpun jenuh dan benci melihatnya bahkan berlanjut hingga menjadi seri ke-5 bahkan ke-7, belum lagi sinetron lain yang juga berasal dari produser yang sama. kenapa seakan sangat tidak berkualitas sinetron kita dan jangan
heran banyak rakyat kita yang lebih suka sinetron korea daripada dalam negeri bahkan sampai menghina sinetron kita sendiri. walau banyak orang dan pihak sampai ormas (organisasi masyarakat) yang menuntut untuk menghentikan produksinya tapi sampai sekarang produksi sinetron tetap berjalan, bahkan belakangan ini jam tayang sinetron ditambah sampai gila-gilaan, bisa 3 jam sehari selama seminggu penuh. selain itu sinetron zaman sekarang juga didukung oleh ratusan episode yang bahkan bisa bikin orang bingung jalan ceritanya, karena sudah pasti berputar disitu saja

sinetron adalah kepanjangan dari sinema elektronik. kalau dalam bahasa inggris, sinetron biasa disebut sebagai Soap Opera (opera sabun). di bahasa spanyol sinetron disebut sebagai telenovela. istilah sinetron pertama kali dicetuskan oleh Soemardjono, salah satu pendiri dan pengajar di Institut Kesenian Jakarta.
adapun kesamaan sinetron dari berbagai media dan sumber televisi yang mudah sekali dibaca jalan ceritanya, entah mungkin dikarenakan habis ide atau punya maksud lain semua sinetron yang tayang di berbagai stasiun tevelisi kini punya banyak adegan yang sama alias monoton antara satu sinetron dengan yang lain. misalnya:
  • pamer kendaraan mewah, setiap ada sinetron baru yang mau muncul biasanya ada seorang tampan atau cantik yang mengendarai mobil mewah yang bahkan gak dijual bebas di Indonesia. adegannya standar aja, antara menabrak pemeran utama hingga terkena genangan air ke pemeran pembantu
  • rebutan gadis cantik atau pria ganteng, hingga pemeran utamanya habis-habisan untuk mendapatkan pria atau wanita itu dengan segala kemungkinan dan harapan padahal kalau diperhatikan tidak juga canik atau ganteng tapi kenapa pemeran itu rela mengorbankan segalanya, apa maksudnya
  • mengancam aktor lain yang tidak terlalu cantik atau memesona dirinya dengan maksud agar menjauhi pasangan yang dia dekatin seakan takut diambil, padahal yang dia ancam adalah anak dengan paras di bawah standar,
  • menangis adalah sesuatu yang wajib ada dalam sinetron, bisa jadi karna dipukul, berkelahi. hingga mudah sekali menangis. jadi, bagi kalian yang dianugerahi wajah rupawan dan ingin jadi artis sinetron, belajar jadi cengeng dari sekarang ya
  • mencaci-maki adalah hal yang pasti terdapat dalam sinetron, dengan tujuan mengutamakan kepentingan individual dari aktor hingga menghina dan mencaci maki aktor lain. saya hanya khawatir jika penonton hanya melihat adegan caci maki saja maka lambat laun bobroklah bangsa kita, hancur moral anak muda dan penerus bangsa. budaya gotong-royong dan ramah tamah bangsa Indonesia seakan dihancurkan dan diputarbalikkan oleh berbagai adegan di sinetron.
kita masih sangat merindukan sinetron yang berkualitas sekelas Si Doel Anak Sekolahan yang sangat menginspirasi banyak orang. dengan kualitas filemnya yang menurut saya pantas bersaing dengan sinetron lain di luar negeri.

3 komentar:

  1. Jujur saya tidak menyukai sinetron,,, tetapi saran saya sinetron di TV kita ini diperbaiki lagi kualitasnya agar lebih kreatif lagi dalam pembuatan ceritanya,,,,

    BalasHapus
  2. sinetron ditujukan untuk kalangan menengah kebawah, pnontonnya cenderung tidak kritis dan menykai hal-hal yang singkat dan terus berulang. Alasan kenapa sinetron masih bertahan, karena banyaknya penonton snetron adalah ibu-ibu dan para babu-babunya.

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...